Pemeliharaan Tuhan Untuk Umat-Nya
" Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli tidak akan berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. " (1 Raja-raja 17:16)
Kita pasti tidak asing dengan kisah " Elia dan janda di sarfat " karena sudah pernah dengar khotbahnya di Gereja. Di sini Elia di suruh TUHAN pergi ke sarfat yang termasuk wilayah sidon. Elia pergi tanpa membawa perbekalan untuk di makannya di perjalanan, karena TUHAN sudah memerintahkan seorang janda untuk memberi Elia makan.
Senin, 23 November 2015
Jumat, 20 November 2015
Alam Yang Tidak Akan Pernah Berubah
Mari kita berpegang teguh pada harapan yang kita akui
Antara iman dan penglihatan selalu tidak ada keseimabngan. Manusia yang jiwani hidup berdasarkan penglihatan dan panca inderanya, dan ia hanya pada panca inderanya. tetapi dalam kehidupan Kristiani, yaitu kehidupan rohani,justru kita tidak boleh mengandalkan panca indera. Di 2 Korintus 5:7 dikatakan " Sebab hidup kami ini adalah karena percaya , bukan karena melihat."
Kita hidup tidak mengandalkan panca indera, tetapi iman kita. Iman mengacu kepada dunia yang abadi dan tidak kasat mata, dan tidak mengalami perubahan. Dunia yang dirasakan semua panca indera kita senantiasa berubah. Sifatnya sementara, tidak stabil, tidak permanen dan tidak bisa dipercaya. Dengan iman kita berhadapan dengan dunia yang berbeda, suatu dunia dari realita yang kekal dan kebenaran abadi.
Bagaimana kita meresponi tekanan-tekanan yang diijinkan Tuhan dalam kehidupan akan menentukan apakah kita lebih mengandalkan semua indera atau mengandalkan iman. Apabila kita mencabut pengakuan iman karena kegelapan yang melanda, maka itu berarti kita lebih mengandalkan panca indera kita. Sebab di dalam iman tidak ada sedikitpun kegelapan. Iman tidak mengandalkan indera kita, karena ia melihat menggunakan mata batin yang rohani ke dalam suatu dunia yang tak pernah menggunakan seorang Imam Besar yang tidak pernah berubah. Berikut ini komentar Yakobus mengenai hal tersebut:
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan jangan sama sekali bimbang, sebab orang yang bimbang sama seperti gelombang laut, yang diombang ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah ia mengira akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang hidupnya. (Yakobus 1:6-8)
Ayat ini menggambarkan orang yang bimbang ragu. Pada mulanya ia siap untuk meminta, dengan menyakini dan tidak ragu-ragu. Tetapi ia tidak berpegang teguh. Akhirnya ia terhempas ke sana ke mari, terombang ambing oleh gelombang. Obat penawarnya berpegang teguh pada pengakuan kita tanpa ragu-ragu.
Antara iman dan penglihatan selalu tidak ada keseimabngan. Manusia yang jiwani hidup berdasarkan penglihatan dan panca inderanya, dan ia hanya pada panca inderanya. tetapi dalam kehidupan Kristiani, yaitu kehidupan rohani,justru kita tidak boleh mengandalkan panca indera. Di 2 Korintus 5:7 dikatakan " Sebab hidup kami ini adalah karena percaya , bukan karena melihat."
Kita hidup tidak mengandalkan panca indera, tetapi iman kita. Iman mengacu kepada dunia yang abadi dan tidak kasat mata, dan tidak mengalami perubahan. Dunia yang dirasakan semua panca indera kita senantiasa berubah. Sifatnya sementara, tidak stabil, tidak permanen dan tidak bisa dipercaya. Dengan iman kita berhadapan dengan dunia yang berbeda, suatu dunia dari realita yang kekal dan kebenaran abadi.
Bagaimana kita meresponi tekanan-tekanan yang diijinkan Tuhan dalam kehidupan akan menentukan apakah kita lebih mengandalkan semua indera atau mengandalkan iman. Apabila kita mencabut pengakuan iman karena kegelapan yang melanda, maka itu berarti kita lebih mengandalkan panca indera kita. Sebab di dalam iman tidak ada sedikitpun kegelapan. Iman tidak mengandalkan indera kita, karena ia melihat menggunakan mata batin yang rohani ke dalam suatu dunia yang tak pernah menggunakan seorang Imam Besar yang tidak pernah berubah. Berikut ini komentar Yakobus mengenai hal tersebut:
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan jangan sama sekali bimbang, sebab orang yang bimbang sama seperti gelombang laut, yang diombang ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah ia mengira akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang hidupnya. (Yakobus 1:6-8)
Ayat ini menggambarkan orang yang bimbang ragu. Pada mulanya ia siap untuk meminta, dengan menyakini dan tidak ragu-ragu. Tetapi ia tidak berpegang teguh. Akhirnya ia terhempas ke sana ke mari, terombang ambing oleh gelombang. Obat penawarnya berpegang teguh pada pengakuan kita tanpa ragu-ragu.
Jumat, 13 November 2015
PERCAYAKAN HIDUPMU PADA TUHAN
" Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak " (Mazmur 37:5)
Serahkanlah hidupmu padaNya, Serahkanlah seluruh persoalanMu, Sebab di dalam namaNya ada jaminan kekal di dalam setiap perkara. Mungkin sebagian dari kita tidak asing dengan lirik pujian diatas, karena mungkin sering dinyanyikan atau memang lagu favorit (Kesukaan) kita.
Kamis, 12 November 2015
Rahasia Kekuatan Doa Orang Benar
RAHASIA KEKUATAN DOA ORANG BENAR
" Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya " (Yakobus 5:16b).
Ketika kita mendengar kata " Benar " pasti yang terlintas di pikiran kita adalah orang yang tidak pernah buat suatu kesalahan. Lalu kita berfikir kalau ada " Benar " tentu ada " Salah " Alkitab jelas mengatakan bahwa manusia tidak ada yang benar, " Tidak ada yang benar, seorang pun tidak." (Roma 3:10, 23) " karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. " kita orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dalah orang yang dibenarkan karena " Kasih Karunia " kita telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus (Roma 3:24), jadi kita dibenarkan bukan karena " Kebaikan " atau " Amal Ibadah " kita tetapi " Kasih Karunia."
" Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya " (Yakobus 5:16b).
Ketika kita mendengar kata " Benar " pasti yang terlintas di pikiran kita adalah orang yang tidak pernah buat suatu kesalahan. Lalu kita berfikir kalau ada " Benar " tentu ada " Salah " Alkitab jelas mengatakan bahwa manusia tidak ada yang benar, " Tidak ada yang benar, seorang pun tidak." (Roma 3:10, 23) " karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. " kita orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dalah orang yang dibenarkan karena " Kasih Karunia " kita telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus (Roma 3:24), jadi kita dibenarkan bukan karena " Kebaikan " atau " Amal Ibadah " kita tetapi " Kasih Karunia."
Rabu, 11 November 2015
MEDITASI DARI SUDUT PANDANG ALKITAB
Selasa, 10 November 2015
Melakukan Kehendak Bapa
Senin, 09 November 2015
Mengingkari Kehendak Kita Sendiri
Mari kita maju menuju kedewasaan.
Ada sesuatu yang khusus oleh para imam di era Perjanjian Lama: mereka harus mempersembahkan kurban-kurban.Yesus pun telah mempersembahkan suatu kurban, karena Ia seorang imam. Namun bukan karena keturunan suku Lewi, Ia tidak dapat mempersembahkan kurban-kurban hewani seperti yang ditetapkan oleh Hukum Taurat. Maka imam Ia mempersembahkan kurban-Nya sendiri yang khusus, yaitu Doa.
Ada sesuatu yang khusus oleh para imam di era Perjanjian Lama: mereka harus mempersembahkan kurban-kurban.Yesus pun telah mempersembahkan suatu kurban, karena Ia seorang imam. Namun bukan karena keturunan suku Lewi, Ia tidak dapat mempersembahkan kurban-kurban hewani seperti yang ditetapkan oleh Hukum Taurat. Maka imam Ia mempersembahkan kurban-Nya sendiri yang khusus, yaitu Doa.
Langganan:
Postingan (Atom)