Selasa, 10 November 2015

Melakukan Kehendak Bapa


Mari kita maju menuju kedewasaan.

Dalam Efesus 1:5 Paulus berkata mengenai seluruh umat yang percaya, bahwa Tuhan "telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya. " Selanjutnya dalam Roma 8:29 Ia menjelaskan apa rencana Tuhan bagi anak-anak-Nya:: "
Sebab semua orang yang dipilh-Nya [Allah] dari semula, mereka juga sudah ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya menjadi yang sulung di antara banyak saudara. "
Jadi, sesungguhnya Yesus Anak Allah yang menjadi contoh, dan kita semuaharus serupa dengan Dia untuk mencapai kedewasaan. Dialah yang menjadi " jalan yang hidup dan baru" yang harus ditempuh untuk mencapai kesempurnaan, untuk kemudian masuk Ruang Mahakudus dan menghampiri Tuhan. (Lihat Ibrani 6:1; 10:19-22) Jalan yang ditempuh Yesus untuk mencapai kesempurnaan itulah jalan yang harus ditempuh oleh kita semua.


Jalan menuju kematangan tidak lebih mudah bagi Yesus, seperti itu juga tidak mudah bagi kita. Sesungguhnya Yesus itu "sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa" (Ibrani 4:15). Ketika menjadi manusia Yesus mengalami segala cobaan, seperti yang kita alami. Namun Ia tidak pernah berdosa. Adapun mengalami pencobvaan dan godaan, itu sendiri bukanlah suatu dosa! Dosa barulah terjadi kalau kita mengalah kepada godaan.


Apakah sebenarnya yang memungkinkan Yesus untuk mengatasi segala godaan itu, sekalipun Ia juga menjadi manusia seperti kita? Ia berhasil karena hanya satu dan tidak pernah berubah: melakukan kehendak Bapa. Hal ini telah digambarkan secara nubuat aoleh Raja Daud dalam gubahannya di Mazmur 40:8-9: "lalu aku berkata: Sungguh, aku datang: dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku. "


Selama melayani di bumi, Yesus berulang kali mewngungkapkan motivasi dasar dari segala yang dilakukan-Nya. Ia tidak akan puas sebelum benar-benar menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh Bapa-Nya. Ketika berada di dekat sumur warisan Yakub, nenek moyang Yahudi, Ia berkata kepada para pengikut-Nya: " Makanan-Ku [yang memilihara dan menambah kekuatan-Ku] ialah melakuakan kehendak Dia yang mengutus Aku dan mernyelesaikan pekerjaan-Nya" (Yohanes 4:34). (Lihat juga Yohanes 5:30;6:38)

Tuhan Yesus Memberkati

1 komentar:

  1. Shalom Gembala Sidang, Pendeta-pendeta dan Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.

    Tanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada

    Huruf Ibrani, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃ "

    ( " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad " )

    Dilanjutkan dengan mengucap berkat berikut :

    Huruf Ibrani, " בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד "

    ( " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed " )

    ( Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )

    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱

    BalasHapus